Cara Gampang Translate dan Belajar Aksara Jawa (Mudah)

Cara Gampang Translate dan Belajar Aksara Jawa – Aksara Jawa tidak ditinggalkan sepenuhnya kok! Misalnya di sekolah-sekolah lokal daerah Jateng dan Jatim, masih terdapat pelajaran bahasa Jawa lengkap dengan tulisannya.

Sementara di beberapa daerah pulau Jawa, aksara Jawa masih digunakan untuk papan nama tempat atau nama jalan.

01

Menurut situs https://www.tedieka.com/ belajar aksara Jawa di tengah-tengah zaman teknologi ini juga memperikan kontribusi penting untuk menjaga kesenian kita.

Khusus buat kamu yang ingin mulai belajar, mungkin tips berikut dapat membantu.

Mengenal Ciri Aksara Jawa

Sebelum kamu mulai menghafal jenis aksara Jawa dan men-translate-nya, kita lihat dulu beberapa cirinya agar lebih mudah saat mempelajarinya nanti.

Mengutilisasi Sistem Abugida

Buat kamu yang belum tahu…

02

Abugida merupakan sistem penulisan yang karakter dasarnya diikuti oleh huruf vokal tertentu. Setiap simbol atau kata yang dituliskan akan mewakili konsonan dan vokal.

Selain aksara Jawa, tulisan lain yang menggunakan sistem Abugida ini diantaranya aksara Sunda, Bali, Bengali, Devanagari, Tamil, Burmese, dan sebagainya.

Aksara Utama Berjumlah 20 Karakter

Aksara Jawa juga memiliki beberapa jenis berbeda, dimulai dari Carakan dan Sandhangan, hingga Murda dan Rekan.

Namun aksara utamanya disebut sebagai Carakan dan berisi 20 karakter.

Berbeda dengan jenis aksara Jawa Kuno, varian 20 karakter ini bisa digunakan untuk gaya bahasa modern seperti sekarang.

Untuk detailnya nanti di bahas di bawah ya!

Tak Menggunakan Spasi

03

Mungkin ini salah satu tantangan terbesar buat kamu yang ingin belajar aksara Jawa.

Pasalnya, aksara yang tak memiliki spasi (scriptio continua) cenderung lebih sulit untuk dibaca.

Alhasil, kita mesti benar-benar mengenal tata bahasa itu sendiri, yang berarti haruslah belajar bahasa Jawa terlebih dahulu untuk bisa membaca aksara Jawa secara lancar.

Tak hanya dibaca saja, juga mengerti isi tulisan secara keseluruhan.

Tak Memiliki Tanda Baca

Selain sulit untuk dibaca karena tanpa adanya spasi, aksara Jawa juga sulit untuk mengekspresikan emosi melalui tulisan.

Pasalnya, aksara Jawa tak memiliki tanda baca seperti tanda seru, tanda tanya, titik, koma, titik dua, dan sebagainya.

Menggunakan Bunyi Retrofleks

04

Saat dilihat dari persfektif fonetik, Retrofleks merupakan bunyi konsonan yang dihasilkan saat seseorang berbicara dengan posisi ujung lidah melengkung ke belakang.

Ciri khas ini akan membuat seseorang atau pembicara mudah dikenali “darimana ia berasal”.

Mungkin kamu pernah mendengar istilah gaya bicara “medok”. Nah, hal tersebut biasanya disebabkan karena retrofleks.

Namun, gaya medok tersebut sudah berkurang seiring dengan berjalannya waktu.

Gaya medok super khas hanya digunakan pada aksara Jawa kuno, yang mana mendapatkan pengaruh dari bahasa Sanskerta dan India.

Menggunakan Tanda Diakritik

Huruf utama dari aksara Jawa berjumlah 20 karakter. Namun ini khusus untuk menuliskan bahasa Jawa atau lokal.

Sementara bahasa asing biasanya menggunakan ejaan tambahan, yang mana disebut sebagai istilah Diakritik.

Diakritik pada aksara Jawa terdapat pada jenis Sandhangan, yang gunanya untuk mengubah vocal, menggunakan ejaan asing, atau penekanan pada konsonan akhir.

Menghafal 20 Aksara Jawa Dasar

Setelah kamu mengenal ciri-ciri dan sifat dari aksara Jawa di atas, maka bisa dengan mudah menghafal 20 aksara Jawa Dasar berikut ini.

05

Untuk mudah menghafalnya, biasanya orang Jawa menggunakan urutan huruf dimulai dari kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah.

Adapun susunannya adalah sebagai berikut:

  • ha na ca ra ka
  • da ta sa wa la
  • pa dha ja ya nya
  • ma ga ba tha nga

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa aksara Jawa itu memiliki beberapa jenis lain selain aksara utama (Carakan).

Ini dihadirkan untuk menambal beberapa kekurangan yang ada, seperti penekanan pada kalimat atau menulis ejaan asing.

Beberapa jenis tersebut diantaranya:

  • Sandhangan. Digunakan sebagai tanda diakritik.
  • Aksara Murda. Huruf kapital untuk penulisan awal kalimat, nama orang, nama tempat, dan sebagainya. 
  • Aksara Swara. Bunyi vokal untuk menuliskan ejaan asing.
  • Aksara Rekan. Bunyi konsonan untuk menuliskan ejaan asing.
  • Wilangan. Angka pada aksara Jawa.

Namun sebagai awalan, disarankan untuk menghafal aksara utama (Carakan) terlebih dahulu sebelum mulai menulis gaya sambung dan menambahkan jenis tulisan lainnya di sana.

Menggunakan Aplikasi Translate Aksara Jawa

06

Setelah berhasil menghafal tulisan dasar dan tanda bacanya, kamu bisa langsung latihan membaca melalui aplikasi translate aksara Jawa.

Beberapa alat translate ini bisa dibilang terbaik, karena selain bekerja dengan lancar, juga bisa diunduh secara gratis.

Adapun beberapa aplikasi tersebut diantaranya:

  • Nulisa
  • Aksara Jawa (Hirson)
  • Nulis Aksara Jawa (UZAN)
  • Bagaskara

Jika ada aplikasi, kenapa harus menghafal?

Jawabannya singkat saja, yakni untuk konfirmasi.

07

Meskipun aplikasi-aplikasi di atas terbilang canggih, namun ada kalanya mengalami error pada saat proses penulisan berlangsung.

Terkadang juga gaya penulisannya berbeda dengan apa yang menjadi aturannya.

Makanya, dengan mengenal dan menghafal tulisannya terlebih dahulu, maka bisa memperbaikinya pada saat itu juga.

Itulah ulasan dari parolamas.co.id untuk Cara Gampang Translate dan Belajar Aksara Jawa gratis dan cepat.